H. Akbar
Kepala Unit
Layanan Jenazah Arrafiiyah
1. Dzikrul maut menghindarkan diri dari kampung tipu daya dan menggiatkan persiapan untuk kampung akhirat. Dalil Hadits : “Hadiah orang mu’min adalah kematian” (HR. Abu Dunya, Thabrani dan Al Hakim secara mursal dengan sanad hasan)
2. Dzikrul maut membongkar berbagai keburukan dunia sehingga menyadarkan
manusia bahwa dunia hanyalah perhiasan yang semu tak akan kekal abadi.
Dalil Hadits : “Tinggal di dunia ibarat musafir yang sedang istirahat
sejenak di bawah pohon untuk kemudian pergi melanjutkan perjalanan.”
3. Dengan dzikrul maut segala kesusahan dan penderitaan dunia menjadi ringan baginya.
4. Dzikrul maut melembutkan hati dan menajamkan bashiroh. Dengan dzikrul
maut setiap insan akan merasa perlu untuk memperbaiki dirinya dan terus
mengupayakan amal sholeh sebanyak-banyaknya sehingga ia akan
berhati-hati dan lebih menghargai orang lain karena baginya tidak ada
yang abadi di dunia ini dan setiap orang berpotensi lebih baik dari
dirinya, jadi ia tidak tertipu dengan kesenangan dan kebahagiaan semu.
Maut adalah janji Allah yang pasti sedangkan kehadirannya dapat kapan
saja. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu mengingatkan diri pada
kemungkinan bahwa setiap saat maut dapat hadir menemui kita.
Untuk menghadapi maut yang akan datang kapan saja, sebaiknya setiap
kita menyiapkan diri. Sebagai contoh, perbedaan orang yang bersegera
menyiapkan diri dan orang yang menunda-nunda adalah ibarat menunggu tamu
yang akan berkunjung sehari lagi dengan menunggu tamu yang sepekan lagi
akan berkunjung. Persiapan kita tentu akan berbeda. Bila kita
mengetahui tamu yang akan datang sehari lagi, kita akan merapikan
kondisi rumah dengan segera, untuk menyambut tamu tersebut, sedangkan
bila tamu akan datang sepekan lagi, kita tidak terburu-buru untuk
merapikan rumah tersebut karena kita berpikir masih memiliki waktu yang
luang untuk menyiapkannya.
Rasulullah SAW bersabda : “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima
perkara: Masa mudamu sebelum masa tuamu; Masa sehatmu sebelum masa
sakitmu; Masa kayamu sebelum masa kemiskinanmu; Masa luangmu sebelum
masa sibukmu; Masa hidupmu sebelum masa kematianmu.” (HR. Abu Dunya
dengan sanad hasan) dan dalam riwayat yang lain : “Dua nikmat yang
disia-siakan oleh banyak orang ialah kesehatan dan waktu luang.” (HR.
Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar