H. Akbar
Kepala Unit
Layanan Jenazah Arrafiiyah
Badan Pangan Dunia, Food and Agricultural Organization (FAO)
memperkirakan bahwa tahun 2050 – era generasi anak dan cucu kita, dunia
membutuhkan produksi pangan 2 kali dari tingkat produksi sekarang untuk
mampu bertahan dengan kecukupan pangan bagi penduduknya. Dari mana
kebutuhan ini akan dipenuhi di tengah lahan pertanian di seluruh dunia
yang menyusut 5 – 7 juta hektar per tahunnya? Saat inipun sudah ada
sekitar 1 milyar penduduk bumi yang kelaparan, akankah generasi anak
cucu kita semakin sengsara? Insyaallah tidak - bila kita berbuat yang
tepat saat ini, bahkan di jaman mereka dunia bisa jauh lebih baik! how?
Inilah peluangnya…
Pertama yang harus kita sadari adalah
bahwa kita-lah yang diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan bumi itu,
bukan orang lain. Bukan para konglomerat kapitalis, bukan investor
asing – tetapi kita semua yang mendapat tugas itu. Darimana kita tahu
bahwa itu tugas kita, bukan tugas orang lain? karena firmanNya ditujukan
langsung ke kita:
هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
"…Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya..." (QS: Hud [11]: 61)
Kedua, setelah
kita menyadari tugas itu kemudian melaksanakannya dengan
sungguh-sungguh, sambil terus memohon ampunan kepadaNya dan terus
bertaubat, Allah akan memberikan sebagian upahnya di dunia – dan
insyallah bagian terbesarnya untuk kehidupan yang abadi nanti.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ
فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A'raf [7]: 96)
Ketiga, bahwa
dunia yang saat ini sedang menuju keterpurukannya, harus kita yakini
akan sampai pada suatu titik dimana arah itu akan berbalik – yaitu
kembali menuju ke kemakmurannya. Darimana kita bisa yakin bahwa ini akan
terjadi? karena ada kabar yang Sahih dari junjungan kita Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: "Tidak akan terjadi hari kiamat,
sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang
laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya tetapi dia
tidak mendapatkan seorangpun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan
sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang
rumput dan sungai-sungai." (HR. Muslim).
Nah sekarang kita
sudah seharusnya yakin bahwa bumi masih akan makmur sekali lagi dan
rezeki akan melimpah. Pertanyaannya kemudian adalah – apakah kita bisa
ikut berperan atau tidak dalam proses pemakmuran tersebut?
Pilihannya ada tiga, yaitu pertama kita ikut berperan aktif dalam
pemakmurannya karena itulah tugas kita seperti di ayat tersebut diatas.
Kedua, kita tidak berperan – karena kita anggap itu tugas orang lain
yang mampu. Ketiga kita berperan sebaliknya, yaitu ikut rame-rame
menyengsarakan bumi dan penghuninya.
Apa ada yang mau berperan di peran yang ketiga ini? Diakui atau tidak
inilah yang paling banyak terjadi saat ini yaitu peran ketiga. Justru
karena lebih banyak peran ketiga yang dimainkan orang – maka lebih dari 1
milyar orang kelaparan di jaman kita. Peran ketiga ini ada yang
berbentuk kapitalisme yang menguasai sektor-sektor produksi dan pasar
hanya pada segelintir orang sehingga yang lain kelaparan; ada yang
menguras kekayaan alam yang non-renewable dengan tidak bertanggung
jawab; ada yang membuat hukum-hukum, perataturan –peraturan yang pro si
kaya dengan mengabaikan hak si miskin dlsb. dlsb.
Lantas apa
bentuk konkritnya bila kita ingin berperan di peran yang pertama? Salah
satunya di bidang ekonomi ya yang menjadi isu central situs ini – yaitu
bagaimana kita bisa menjadi entrepreneur yang memakmurkan bumi.
Enterpreneur yang mampu meng-eksplore potensi
sumber daya alam yang begitu besar, potensi otak-otak manusia yang
begitu cerdas, potensi iman yang akan meneguhkan hati dalam pengambilan
keputusan, potensi Al-Qur’an yang menjadi sumber dari segala sumber
ilmu, Al-Qur’an yang siap menjawab segala macam persoalan dan Al-Qur’an
yang menjadi petunjuk lengkap dengan segala penjelasannya.
Konkritnya
di lapangan saya melihat begitu banyak ilmu dan teknologi yang
berkembang saat ini yang insyaAllah sangat bisa dimanfaatkan untuk
memakmurkan bumi. Sebagian ilmu tersebut sudah kita kuasai, sebagian
masih dikuasai orang lain – tetapi pada waktunya insyaAllah akan bisa
kita gunakan. Ada teknologi biologi melekuler, ada teknologi microba,
ada teknologi nano, ada teknologi aerophonic , ada renewable energy
dlsb-dlsb yang semuanya menjanjikan untuk di explore.
Dengan ini semua, kita harus bisa mengubah pertanyaan pesimistis dunia dari ‘how to survive on so little?’ (bagaimana kita bisa bertahan hidup dengan sumber daya yang sangat terbatas), menjadi pertanyaan optimistis ‘what to do with so much…?’ (apa yang harus kita lakukan dengan begitu banyak …).
Keyakinan
akan limpahan rezeki itu seyakin kita atas kebenaran ayat-ayat
Al-Qur’an dan hadits yang sahih yang mengabarkannya, maka kinilah
waktunya berbuat merespon tugas yang diembankan ke kita sesuai ayat
tersebut diatas – insyaAllah kita akan mampu memperbaiki dunia untuk
anak cucu kita ke depan. InsyaAllah.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar